Loading

Narsis, Percaya Diri atau Sombong ?

Kisah si Narcissus

Kisah sang penakluk wilayah Thespiae di Boetia yang dianugerahi ketampanan, Narcissus, Narkissos atau Sang Pemuja Diri Sendiri
Beberapa versi kisah Narcissus salah satunya oleh Ovid dalam ‘Echo’. Narcissus yang sedang berburu kijang di hutan merasa haus dan mengambil air di sebuah sungai, namun ia tak bisa menyentuh air itu karena takut merusak bayangan yang ada pada permukaan air. Narcissus meninggal dengan memandangi bayangannya sendiri dan tumbuhlah bunga Narcissus di tempat ia meninggal.
Namun Pausanias (seorang ahli geografi dan traveller dari Mesir, hidup pada abad kedua Masehi) menolak kisah seseorang yang tidak mampu membedakan manusia nyata dan bayangan, menurutnya Narcissus jatuh cinta pada saudara kembar perempuannya, yang mengenakan pakaian sama dengan Narcissus ketika berburu di hutan. Ketika saudara kembarnya meninggal, Narcissus sangat terpukul dan menganggap bayangan yang ia lihat di permukaan air itu adalah saudara kembarnya (www.wikipedia.com).
Kita yang tinggal di kota besar di Indonesia tentunya tidak akan sanggup mengambil air di sungai untuk minum, bukan karena ada bayangan yang mempesona, pastinya. Namun jaman sekarang kita tidak perlu sungai untuk bercermin, karena makin hari gambaran diri kita makin jelas, tebal dan kongkrit, menutupi inti sari diri yang makin tidak jelas.
Ada yang menganggap bahwa orang narsis itu menyebalkan dan berdampingan dengan orang narsis rasanya tidak menyenangkan karena atmosfernya penuh dengan persaingan, kesombongan, dsb regardless orang-orang narsis ini dari luar tampak punya rasa percaya diri yang besar. Menarik untuk kita lihat pemahaman narsis ini lebih jauh, karena dalam psikologi klinis dikenal pula istilah Narcissistic Personality Disorder. Dalam bahasa umum, orang narsisistik adalah orang yang menjadikan dirinya pusat dari segalanya.
The narcissist becomes his own world and believes the whole world is him
(Theodore I. Rubin)
Ia memiliki penilaian berlebih pada dirinya dalam skala ekstra besar, sehingga meresahkan, mengganggu kehidupan sosial sekelilingnya. Namun, gejala narsis ini pun dapat berlaku di masyarakat luas. Agar tidak selalu menebak, ada baiknya kita menengok definisi teoritik dan studi empirik dalam psikologi.
Narisisisme dalam studi psikologi
Dimensi kepribadian narsistik berasal dari kriteria narsistik dalam gangguan kepribadian, namun narsisme yang kita bahas kali ini lebih ditujukan bagi individu yang masih dapat berfungsi secara normal di masyarakat.
Narcissists characterized by a highly positive or inflated self-concept. Narcissists use a range of intrapersonal and interpersonal strategies for maintaining positive self-views.(Campbell, Rudich,& Sedikies , 2002)
Kita melihat kata kunci dalam narsistik yaitu: konsep diri yang terlalu melambung. Alexander Lowen dalam bukunya Narcissism: Denial of The True Self mengatakan bahwa secara psikologis, individu sudah dikatakan narsis jika mencurahkan segenap daya upaya untuk membangun image dengan mengorbankan diri sendiri. Mereka sering menipu diri demi penampilan.
Narcissist are more concerned with how they appear rather than what they feel. Indeed they deny feeling that contradict the image they seek.(Alexander Lowen, 1985)
Konsep diri yang melambung dari orang narsis juga terlihat dari potret mereka seperti yang dideskripsikan Lowen (1985), bahwa tindakan mereka seringkali tanpa dipikir dan dirasa, manipulative, egois, haus kekuasaan dan ingin pegang kendali, tidak jujur dalam membawa diri dan tidak punya integritas.
StumbleDeliciousTechnoratiTwitterFacebookReddit

0 komentar:

Kirim Pesan Pribadi Ke Saya !!!


Your Name
Your Email Address
Subject
Message
Code Verification
captcha
Please enter the text from the code:
[ Refresh Code ] [ What's This? ]
   

Powered byEMF Form Builder

Mau Berlangganan Artikel Gak Penting Di Sini ...

Masukan Alamat Email Anda:

Berlangganan Artikel Via Email Gratis!

Recent Posts

”"
IP
free counters
Google Translate
Arabic Korean Japanese
Chinese Simplified Russian Portuguese
English French German
Spain Italian Dutch

Categories