“Seseorang Yang Membuatku Tertarik”
Sikapnya dia dan Aku sama – sama pendiam, melihat tingkahnya dia anak yang baik, pendian n’ dingin, sikapnya itu yang membuat Aku anggap bisa untuk kriteria untuk Aku pacari, terus terang kalau masalah cewek memang Aku akui ilmuku masih minus. Aku paling nggak bisa untuk pedekate, ngomong – ngomong pedekate Aku negor aja nggak berani, kecuali cewek itu ya…!, paling tidak satu kelas dengan Aku, baru Aku agak berani untuk ngomong secara lepas.
Yang lebih asyiknya di anak satu desa dengan Aku, tapi Aku malu utnuk menceritakan ketertarikan Aku pada temanku disana. Ya…!, itu yang membuat aku sulit untuk berdekatan dengan dia, aku cuman bisa memandangnya dari jauh tanpa bisa menguasainya.
Dia sering sih, lewat depan rumah ku tapi aku nggak pernah menegornya, begitu juga dengan dia, terus terang dia dan aku meskipun sekolah kita satu atap n’ desa kita satu rumput, aku dan dia nggak pernah kenalan satu sama lain, aku sebenarnya bisa saja kenalan, tapi mungkin gengsiku itu yang besar. he..
Dia dirumahnya tinggal dengan neneknya, ya…! Orang – orang disana banyak yang tinggal di Jakarta buka usaha disana,
Dia sering lewat depan rumah bersama teman akrabnya, setahu Aku dia didesanya dikenal anak yang pendiam orangnya nggak ceplas – ceplos, pokoknya dia anak yang baik dech..!?!!. he sedikit banyak tahu… maklum lah Aku beradasatu desa dengannya.
Aku salut padanya meskipun dia jauh dari ortunya tapi dia nggak merasa mengeluh dia anak yang mandiri, itu yang membuat Aku kagum padanya, selain secara fisik dia anak yang sempurna dia juga anak yang mandiri,, pokoknya berkepribadian cantik… tidak ketergantungan kepada orang lain selama dia masih mampu melakukannya, itu yang luar biasa buat saya.
Meskipun aku belum pernah mengenalinya dan belum pernah berbicara dengannya tapi aku merasa dia selalu dekat denganku, apa itu yang dinamakan jatuh cinta, sebenarnya buatku kalau masalah kriteria cewek, nggak muluk – muluk buatku yang penting dia bisa menghargaiku, menemaniku disaat suka maupu disaat aku punyak masalah dia ngertiin aku n’ yang nggak kalah penting nyambung. Pokoknya nggak banyak nuntut dech, ohy satu hal yang penting tingginya nggak melebihi Aku,, masak Aku jalan ama mbk. Aku,, he he… fisikly nggak begitu nomor satu buatku. Udah gitu aj….
Sesuatu yang membuatku penasaran dia kalau lewat depan rumahku dan melihatku dia seakan akan malu, apa dia juga merasakan hal yang sama terhadapku, atau mungkin sama sekali tidak!. Mungkin kalau saja dulu aku bisa berkenalan dengan nya mungkin aku bisa lebih tahu isi perasaannya, ya..!! kan tahu aku memang ank yang pemalu n’ masalah cewek ilmuku masi – masih sangat minus, aku paling nggak bisa duduk dekat cewek lebih dari tiga menit, ditambah cewek itu belum aku kenal n’ yang nggak kalah cewek itu aku naksir, waduh itu mustahil buatku untuk berlama – lama duduk disampingnya.
Pribadiku sangat berlawana dengan teori Albert Ensten, sang ilmuan yang super jenius, dia salah satu tokoh yang aku kagumi,dia berpendapat dalam Teori Realitasnya “Kita duduk dekat cewek selama satu jam, maka itu terasa kita duduk selama satu menit, dan apabila kita duduk di atas tumpu yang mendidih selama satu menit, maka itu terasa kita duduk selama satu jam”. Seandainya aku bisa menerapkan teori itu, mungkin aku berani dengan Cewek, tapi aku kok sama sekali nggak berani dengan cewek.
Bersambung… di richo…
0 komentar:
Posting Komentar
Bebas yang penting sopan dan beretika.:)